Senin, 21 Desember 2015

KESIAPAN GURU DALAM MENGHADAPI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

PENDAHULUAN
     Kurikulum adalah suatu hal yang esensial dalam suatu penyelenggaraan pendidikan. Secara sederhana, kurikulum dapat dimengerti sebagai suatu kumpulan atau daftar pelajaran yang akan diajarkan kepada peserta didik komplit dengan cara pemberian nilai pencapaian belajar dikurun waktu tertentu. Kurikulum harus mampu mengakomodasi kebutuhan peserta didik yang berbeda secara individual, baik ditinjau dari segi waktu maupun kemampuan belajar. Oleh karena itu, merumuskan suatu kurikulum sudah barang tentu bukan perkara gampang. Banyak faktor yang menentukan dalam proses lahirnya sebuah kurikulum.
     Dalam merancang kurikulum biasanya dibentuk suatu tim kerja khusus yang dapat berupa lembaga resmi, misalnya pusat kurikulum Departemen Pendidikan Nasional Pusat Kurikulum sampai saat ini sebagai satu-satunya lembaga resmi bermandat menelurkan kurikulum bagi sekolah penyelenggara pendidikan nasional Indonesia. Tercatat sudah ada 11 kurikulum, antara lain kurikulum tahun 1947, kurikulum tahun 1964 (Rencana Pendidikan Sekolah Dasar), kurikulum tahun 1968 (Kurikulum Sekolah Dasar), kurikulum tahun 1973 (Kurikulum Proyek Perintis Sekolah Pembangunan/PPSP), kurikulum tahun 1975 (Kurikulum Sekolah Dasar), umkurikulum tahun 1984 (Kurikulum 1984), kurikulum tahun 1994 (Kurikulum 1994), kurikulum 1997 (Revisi Kurikulum 1994), kurikulum 2004 (Rintisan Kurikulum Berbasis Kopemtensi/KBK), kurikulum 2006 (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan/KTSP) dan yang terakhir kurikulum 2013. Masing-masing kurikulum memiliki warna dan ciri khas tersendiri. Warna dan ciri khas tiap kurikulum menunjukan kurikulum berusaha menghadirkan sosok peserta didik yang paling pas dengan jamannya.
      Perubahan kurikulum dari waktu kewaktu bukan tanpa alasan dan landasan yang jelas, sebab perubahan ini disemangati oleh keinginan untuk terus memperbaiki, mengembangkan, dan meningkatkan kualitas sistem pendidikan nasional. Persekolahan sebagai ujung tombak dalam implementasi kurikulum dituntut untuk memahami dan mengaplikasikannya secara optimal dan penuh kesungguhan, sebab mutu penyelenggaraan proses pendidikan salah satunya dilihat dari hal tersebut. Namun dilapangan, perubahan kurikulum sering kali menimbulkan persoalan baru, sehingga pada tahap implementasinya memiliki kendala teknis, sehingga sekolah sebagai penyelenggara proses pendidikan formal sedikit banyaknya pada tahap awal ini membutuhkan energi yang besar hanya untuk mengetahui dan memahami isi dan tujuan kurukulum baru. Dalam teknik pelaksanaannya pun sedikit terkendala disebabkan perlu adaptasi terhadap perubahan atas kurukulum terdahulu yang sudah biasa diterapkannya.
       Madrasah Tsanawiyah (MTs) sebagai salah satu lembaga pendidikan formal yang ada di Indonesia, dituntut juga untuk terus mengikuti dan menerapkan berbagai perubahan kurikulum dalam periode tertentu sesuai dengan kebijakan pemerintah dalam sistem pendidikan nasionalnya.   Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten kurikulum dalam bentuk mata pelajaran, posisi konten/mata pelajaran dalam kurikulum, dostribusi konten/mata pelajaran dalam semester atau tahun, beban belajar untuk mata pelajaran dan beban belajar per minggu untuk setiap siswa. Struktur kurikulum adalah juga merupakan aplikasi konsep pengorganisasian konten dalam sistem belajar dan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran. Pengorganisasian konten dalam sistem belajar yang digunakan untuk kurikulum yang akan datang adalah sistem semester sedangkan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran berdasarkan jam pelajaran per semester.
       Struktur kurikulum juga gambaran mengenai penerapan prinsip kurikulum mengenai posisi seorang siswa dalam menyelesaikan pembelajaran di suatu satuan atau jenjang pendidikan. Dalam struktur kurikulum menggambarkan ide kurikulum mengenai posisi belajar seorang siswa yaitu apakah mereka harus menyelesaikan seluruh mata pelajaran yang tercantum dalam struktur ataukah kurikulum memberi kesempatan kepada siswa untuk menentukan berbagai pilihan.
      Dalam studi tentang ilmu mengajar dan kurikulum, pembahasan mengenai permasalahan yang dialami guru senantiasa mendapat tempat tersendiri dan mendapat perhatian yang sangat serius. Hal ini dikarenakan guru mengemban peran yang sangat penting dalam keberhasilan proses pendidikan. Betapa bagus dan indahnya kurikulum, keberhasilan kurikulum tersebut pada akhirnya bergantung pada masing-masing guru.
     Dengan diberlakukannya kurikulum 2013, maka Pemerintah mempunyai harapan yang besar bagi dunia pendidikan terutama bagi guru yakni guru diharapkan mampu mengimplementasikan metode pembelajaran yang inovatif (students-centered) karena hal ini disebabkan pembelajaran konvensional (teacher-centered) dianggap tidak lagi mampu memenuhi harapan-harapan di atas. Agar siswa mampu mengembangkan sikap dan pengalaman sesuai dengan perbedaan potensinya, maka peran guru tidak lagi sebagai pentransfer ilmu, melainkan sebagai fasilitator atau membantu siswa agar siswa mampu menguasai berbagai kompetensi yang diharapkan
     Berdasarkan uraian tersebut menjadi landasan bagi penulis untuk mengadakan penelitian dengan judul Kesiapan Guru Dalam Menghadapi Implementasi Kurikulum 2013 di MTs Al Fitroh Bonang Demak.


KAJIAN PUSTAKA
 Pengertian Kurikulum Kurikulum memiliki pengertian sebagai mana dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (19) adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (Kurinasih, 2014:3).  Menurut John Franklin Bobbit (1918) dalam Sani (2014:5) Kurikulum adalah suatu gagasan, telah memiliki akar kata bahasa Latin Race-Source, menjelaskan kuurikulum sebagai “mata pelajaran perbuatan” dan pengalaman yang dialami anak-anak sampai menjadi dewasa, agar kelak sukses dalam masyarakat orang dewasa.  Menurut Edward A. Krug (1957) dalam Sani (2014:5) kurikulum terdiri dari cara yang digunakan untuk mencapai atau melaksanakan tujuan yang diberikan sekolah. Dari berbagai definisi kurikulum yang telah diuraikan diatas maka dapat disimpulkan bahwa kurikulum adalah suatu perangkat yang dijadikan acuan dalam mengembangkan suatu proses pembelajaran yang berisi kegiatan-kegiatan siswa yan akan dapat diusahakan untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran khususnya dan tujuan pendidikan secara umum. Karakteristik Kurikulum 2013 Menurut Kurinasih (2014:22) kurikulum 2013 lebih menekan pada kompetensi dengan pemikiran kompetensi berbasis sikap, ketrampilan, dan pengetahuan. Adapaun ciri kurikulum 2013 yang paling mendasar ialah: 1) Menuntut kemampuan guru dalam berpengetahuan dan mencari tahu pengetahuan sebanyakbanyaknya karena siswa jaman sekarang telah mudah mencari informasi dengan bebas melalui perkembangan teknologi dan informasi. 2) Siswa lebih didorong untuk memiliki tanggung jawab kepada lingkuangan, kemampuan interpersonal, antarpersonal, maupun memiliki kemampuan berpikir kritis. 3) Memiki tujuan agar terbentuknya generasi produktif, kreatif, inovatif dan afektif.

METODE PENELITIAN
Jenis dan Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitan yang akan mengkaji tentang “Kesiapan Guru Dalam Menghadapi Implementasi Kurikulum 2013 Di Mts Al Fitroh Bonang Demak” adalah pendekatan kualitatif karena data-data yang dihasilkan berupa data deskriptif Moleong (2007:6) menjelaskan, bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian secara holistik (utuh) dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah, serta dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah yang salah satunya bermanfaat untuk keperluan meneliti dari segi prosesnya.  Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MTs Al Fitroh, tepatnya berlokasi di Dukuh Surungan RT 12 RW03, Desa Purworejo Kecamatan Bonang Kabupaten Demak. Adapun alasan memilih lokasi ini adalah karena MTs Al  Fitroh merupakan salah satu unggulan yang ada didaerah itu, sehingga eksistensinya mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap sekolah-sekolah lain disekitarnya. Oleh karena itu perlu sekali dilaksanakannya suatu pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku untuk meningkatkan prestasi belajar siswa-siswa di MTs Al Fitroh. Waktu Penelitian Penelitian akan dilaksanakan mulai awal semester genap yakni pada awal bulan April 2014 sampai dengan Juli 2014.  Metode Pengumpulan Data Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sumber primer atau data primer dan sumber sekunder atau data sekunder.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar