bertrand russel dalam bukunya "History of Western Philosophy" (1974:206) menjelaskan bahwa katalogika untuk pertama kali dipergunakan oleh zeno dari Citium. Russel juga menjelaskan bahwa Socrates, Plato, dan Aristoteles merupakan perintis lahirnya ilmu logika. berbeda Russel, K. Bertens (1989:137-138) menyatakan bahwa logika pertama muncul pada Cicero (abad ke-1 SM) yang dimaknai sebagai 'seni berdebat', selain itu pada masa Aristoteles baru dikenal kata 'analitika' yang bertugas menyelidiki argumen-argumen yang bertitik tolak dari keputusan-keputusan yang benar.
Herman Soewandi, lebih mendalam menyoroti logika dari bingkai sejarah. Soewandi mengemukakan bahwa secara historis, logika telah berkembang sejak abad ke-17 sampai abad ke-20 sekarang ini. di mana sepesifikasi masing-masing periode tersebut memiliki kekhasan tersendiri. pada abad ke-17 cara kerja logika baru muncul setelah renaissance di Eropa, yakni corak berpikir logika deduksi dan induksi. tokohnya yang sangat terkenal adalah Rene Descartes dan Francis Bacon. pada abadke-18 sering disebut sebagai masa abad pencerahan, di mana barat telah menemukan teori besar dengan keyakinannya pada otak manusia yang tidak terbatas, sehingga melahirkan para ilmuwan seperti Isac Newton, Adam Smith, Montesquieu, JJ. Rousscau, Immanuel Kant, David Home, dan lain-lain.
Abad ke-19 merupakan masa pertentangan antara deduktif dan induktif yang cukup menarik, seperti yang dibahas oleh Whewell (deduktif) dan Mill (induktif). pada abad ini, filsafat ilmu muncul dan mulai membangun pertandingannya sendiri. Whewell mencoba mencari hubungan antara konsep-konsep dan ide-ide secara logis, seperti teorinya tentang perjalanan cahaya pada garis lurus, panas bentuk dari energi, aksi akan melahirkan reaksi. sementara pada abad k2-20, Estella M. philips menggabungkan pemikiran deduktif dan induktif yang dikenal dengan deduco hypothetico verificative.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar