LOGIKA
logika adalah bidang pengetahuan yang mempelajari tentang asas, aturan, dan prosedur penalaran yang benar. dengan istilah lain logika sebagai jalan atau cara memperoleh pengetahuan yang benar. maka logika merupakan ketentuan formal untuk memperoleh pengetahuan yang benar. dalam filsafat ada pemahaman bahwa pengetahuan yang tepat itu belum tentu benar, tetapi pengetahuan yang benar itu pasti tepat.
dalam sejarah perkembangannya, ilmu logika mengenal dua istilah, yaitu logika tradisional dan logika modern. logika tradisional adalah logika yang menekan kan pada analisis bahasa, bercorak deduktif, dan secara historis memang temuan filosof klasik. sedangkan logika modern merupakan modifikasi dan revisi oleh filosof modern, bercorak induktif dan diperkaya dengan simbol-simbol, termasuk simbol matematis.
pada bagian berikut, secara berturut-turut akan dikemukakan tentang pengertian logika, serta aspek-aspek yang menjadi bahan kajian logika, seperti pengkajian tentang hakikat pengertian, proposisi, analogi, silogisme, dan lain-lainnya.
pengertian logika
istilah logika diambil dari bahasa yunani logikos, yang artinya 'mengenai sesuatu yabg diutarakan, mengenai suatu pertimbangan akal (pikiran), mengenai kata, mengenai percakapan, atau berkenaan dengan bahasa (jan handrik rapar,2005:52). dalam bahasa latin logika disebut dengan logos, berarti perkataan atau sabda (mundiri, 2003:8). orang arab biasanya menyebut logika ini dengan kata mantiq, yang diambil dari kata 'nataqa' kata 'mantiq lazim digunakan dengan berkata atau berucap. istilah 'mantiq' juga diartikan sebagai hukum yang memelihara hati nurani dari kesalahan dalam berpikir.
podjawijatna (1966:15) menjelaskan bahwa logika merupakan kajian filsafat yang mengkaji manusia yang biasanya dikenal dengan filsafat budi, dimana budi disini adalah akal sebagai alat penyelidikan dalam mengambil suatu tindakan atau keputusan.
dalam buku logic and lauguage of education, george F. Kneller (1966:13) mengemukakan bahwa logika disebut sebagai "penyelidikan tentang dasar-dasar dan metode berpikir benar (corret reason). sedangkan peodjawiyatna (2004:9) menyebut logika dengan istilah 'filsafat berpikir'. berpikir, menurut peodjawijatna, merupakan tindakan manusia untuk mencari tahu atau pengetahuan.
A. pengertian, proposisi, dan penalaran
ada tiga aspek penting dalam memahami logika ini, agar mempunyai pengertian tentang penalaran yang merupakan suatu bentuk pemikirn. Ketiga aspek tersebut adalah pengertian, proposisi, dan penalaran.
1. Pengertian
pengertian adalah tanggapan atau gambaran yang dibentuk oleh akl budi tentang kenyataan yang dipahami, atau merupakan hasil pengetahuan manusia mengenai realita. Pengertian-pengertian tentang kenyataan itu disebut kata. Dengan kata lain, kata adalah tanda lahiriah untuk menyatakan pengertian dan barangnya. Sedangkan bagian dari suatu kalimat yang berfungsi sebagai subjek atau predikat disebut term atau isi pengertian. Term atau isi pengertan ialah semua unsur yang termuat di dalam pengertian itu.
menurut isinya, pengertian dapat diklasifikasikan sebagai berikut
a. Kolektif dan distributif, kolektif maksudnya pengertian yang isinya mencakup barang-barang atau orang secara koleksi atau sekumpulan,misalnya selusin piring, sekelompok pemuda, dan sebagainya.sedangkan distributif adalah kebalikan dari kolektif, yaitu pengertiam yang terpisah-pisah yang menunjkan bahwa barang ata orang tersebut terpisah-pisah sebagai sendiri-sendiri atau satu per satu.
b. Konkret dan abstrak. Pengertian konkret adalahpengertian yang memperlihatkan kenyataan atau realitas sebagai pokok subjek yang berdiri sendiri, misalnya ini dikatakan ‘ini gelas kaca’. Pernyataan gelas kaca ini menunjuk kenyataan dengan sifat kaca. Sedangkan pengertian yang abstrak iyalah pengertian yang memperlihatkan sifat tanpa memperlihatkan subjek. Misalnya dikatakan ‘gelas itu mahal’.
c. Menyindir dan terus terang. Yang dimaksud dengan menyndir (connotative) ialah menyatakan sesuatu dengan secara tidak langsung dan tidak terus terang. Penggunaan kalimat atau pernyataan menyindir ini dipaki untuk menyatakan sesuatu hal kepada orang lain agar tidak menyinggung perasaan orang tersebut. Pernyataan ini biasanya ditunjukan atau dipakai untuk mengoreksi atau mengajak orang lain untuk memperbaiki sikapnya atau perilakunya yang salah atau tidak tepat.
2. Proposisi
proposisi atau pernyaraan adalah rangkaian dari pengertian-pengertian yang dibentuk oleh akal budi atau merupakan pernyataan mengenai hubungan yang terdapat di antara dua buah term. Kedua term tersebut terdiri dari subjek dan predikat. Subjek adalah term pokok dalam proposisi, dan predikat adalah term yang menyebut sesuatu mengenai subjek.
Menurut Poespoprodjo (1999:178), proposisi dapat dibedakan ke dalam dua bentuk atau golongan, proposisi kategoris dan proposisi hipotesis. Proposisi kategoris adalah proposisi yang menerangkan identitas atau kebedaan dua konsep objektif. Identitas yang diterangkan dapat formal atau objektif, dapat utuh atau parsial. Setiap proposisi kategoris biasanya mengandung tiga unsur, yaitu subjek atau hal yang diterangkan, predikat atau hal yang menerangkan, dan kopula atau hal yang mengungkapkan hubungan antara subjek dan predikat.
adapun proposisi hipotesis adalah proposisi yang antara bagian-bagiannya terdapat hubungan depedensi (ketergantungan), oposisi (berlawanan), dan kesamaan.
3. Penalaran
penalaran adalah suatu proses berpikir yang menghasilkan pengetahuan. Agar buah pengetahuan yang berdasarkan penalaran itu mempunyai bobot kebenaran, maka proses berpikir perlu dan harus dilakukan dengan suatu cara atau metode tertentu. Dalam penalaran proposisi-proposisi yang menjadi dasar penyimpulan disebut premis, sedangkan kesimpulannya disebut konklusi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar